Chistine mengetahui bahwa dirinya akan berada di kursi roda seumur hidupnya. Untuk menghindari rasa keterasingan, ia melakukan perjalanan ke Loudres, sebuah kota ziarah kecil di pegunungan Pyrenees. Suatu pagi ia terbangun dan suatu keajaiban terjadi. Pimpinan kelompok ziarah tersebut, seorang sukarelawan tampan berusia 40 tahunan yang berasal dari Malta, mulai tertarik padanya. Christine mencoba menahan hasrat kebahagiaan yang mulai menghampirinya, disaat kesembuhan menimbulkan kecemburuan dan kekaguman.
UlasanFilm yang berjudul ‘Lourdes’ merupakan sebuah film drama yang diangkat dari sebuah tempat di Perancis, dimana terdapat lokasi penziarahan kepada Bunda Maria, yang dipercaya mampu memberikan kesembuhan.Secara keseluruhan film drama ini belum mampu mencapai tujuannya untuk mempermainkan emosi penonton. Pasalnya jika kita menonton film ini maka semuanya berjalan lambat dan datar.
Tak hanya itu, film ini berjalan datar karena memang dalam film ini tidak menampilkan sebuah konflik cerita. Disini hanya digambarkan seorang pemeran utama yang cacat berusaha untuk sembuh setelah mengikuti ritual di Lourdes.Bahkan dalam film ini tidak ada nama tokoh sekalipun kecuali hanya satu sebagai pemeran pembantu sebagai suster Cecilia yang ternyata juga memiliki penyakit dan ia rela mengabdikan dirinya menjadi sukarelawan ditempat tersebut.Semuanya berjalan datar dan lambat. Pasalnya dalam film ini pun tidak ada musik latar yang dapat menambah suasana, sedangkan lambat, banyak adegan-adegan yang tidak perlu dan mengambil waktu yang cukup panjang. Seperti dalam adegan hanya duduk saja bisa diambil dalam 10-15 detik.
Tak hanya itu, film ini berjalan datar karena memang dalam film ini tidak menampilkan sebuah konflik cerita. Disini hanya digambarkan seorang pemeran utama yang cacat berusaha untuk sembuh setelah mengikuti ritual di Lourdes.Bahkan dalam film ini tidak ada nama tokoh sekalipun kecuali hanya satu sebagai pemeran pembantu sebagai suster Cecilia yang ternyata juga memiliki penyakit dan ia rela mengabdikan dirinya menjadi sukarelawan ditempat tersebut.Semuanya berjalan datar dan lambat. Pasalnya dalam film ini pun tidak ada musik latar yang dapat menambah suasana, sedangkan lambat, banyak adegan-adegan yang tidak perlu dan mengambil waktu yang cukup panjang. Seperti dalam adegan hanya duduk saja bisa diambil dalam 10-15 detik.
0 komentar:
Posting Komentar